Cinta dari Masa Depan

Harusnya Ada Dua Kemungkinan Saat Mendengar Perkataanmu 



Harusnya Ada Dua Kemungkinan Saat Mendengar Perkataanmu 

0Direktur Wang melihat kemarahan Mu Xingyu, mau tidak mau dia membantu gadis itu, "Sudahlah, Xingyu. Jangan terlalu marah, saat ini Mu Siyin terlalu angkuh! Tunggu saja ketika pria itu membuangnya, dia pasti tidak akan bisa bersikap angkuh lagi!"      

Mu Xingyu menggenggam tangannya sambil menggertakkan gigi, "Apa yang kamu katakan itu benar! Aku akan menunggu hari dimana dia akan menangis!!"      

Setelah keluar dari pintu toko itu, Ji Yang tidak bisa menahan diri untuk tertawa, "Yinyin, bagaimana bisa aku baru tahu bahwa Mu Xingyu itu tidak memiliki otak? Menurutmu apa yang dia pikirkan? Beraninya dia menjulurkan kaki dan ingin menjegalku?"      

Mu Siyin berkata sambil tertawa, "Dia selalu membuat masalah setiap kali marah."      

"Harusnya kamu melihatnya, dia jatuh sangat keras. Dengan badannya yang besar itu, aku yakin akan ada memar di tubuhnya, dan malam ini dia akan menemui Gu Yifan untuk meminta dipijat~ Eh? Tidak, tulang rusuk Gu Yifan belum sepenuhnya sembuh. Bagaimana dia bisa melakukan gerakan fisik~"      

Mu Siyin tidak tahu harus mengatakan apa, "Yangyang~ Kamu terlalu licik~"      

Ji Yang berkata dengan wajah polos, "Hei~ Aku sangat polos, oke?"      

Mu Siyin hanya terdiam, kemudian dia dan Ji Yang kembali berjalan-jalan sebentar, setelah itu dia segera pulang ke villa agar tidak kena marah ketika Shi Beiyu pulang nanti.      

Zhong Bo sangat senang melihat Mu Siyin akhirnya kembali, "Xiao Siyin~ Kamu pulang lebih awal~"      

Mu Siyin tersenyum, "Jika aku pulang terlambat, maka kamu akan ketahuan~"      

Zhong Bo segera mengangguk, "Benar, benar! Ssst…."      

****     

Shi Ran sedang berjongkok di bawah atap sambil memandang langit yang mulai menjadi gelap, kemudian dia menatap dua orang yang sedang berhadap-hadapan di depan papan catur itu tampaknya sudah selesai, dia hanya bisa menggelengkan kepala dengan lemah.      

Dia tidak menyangka bahwa Hu Banxia adalah penggemar catur kuno dan menarik kakaknya untuk bermain mulai siang sampai sekarang, entah siapa yang menjadi pemenangnya!      

Kemampuan bermain catur kakaknya sangat tinggi, namun tidak ternyata Hu Banxia juga memiliki kemampuan yang sama, sehingga mereka bisa bermain selama ini!!     

Akhirnya langit menjadi benar-benar gelap. Tiba-tiba Hu Banxia menggebrak meja, dia menatap Shi Beiyu dengan bersemangat dan berseru, "Jenius! Sungguh jenius!!"      

Shi Beiyu sedikit menarik sudut bibirnya dan mengangguk, "Paman, Anda membuatku tersanjung. Aku hanya beruntung saja."      

Hu Banxia menggelengkan kepala, "Tidak! Sangat jarang seorang pemuda sepertimu memiliki kemampuan catur yang sangat luar biasa! Nak, ayo kita main lagi?"      

Semua orang di desa itu tahu bahwa Hu Banxia sangat menggilai catur, dia belum pernah mendapat lawan yang bisa mengalahkannya dengan waktu yang lama, tapi hari ini dia menyesal karena merasa terlambat bertemu dengan Shi Beiyu yang memiliki level permainan yang bisa mengimbanginya!     

Shi Ran yang berjongkok di belakangnya hampir saja memuntahkan darah ketika Hu Banxia kembali mengajak Shi Beiyu bermain lagi. Tiba-tiba dia bangkit dan menundukkan diri untuk menatap Hu Banxia dengan bersemangat, "Paman, kami datang untuk meminta bantuan Anda. Bisakah kita berbicara tentang ini dulu?"      

Hu Banxia terdiam mendengar ini, lalu dia menatap Shi Beiyu sambil terkekeh, "Karena kamu berhasil menang melawanku, aku akan menepati janjiku. Katakan, untuk apa kalian datang kemari?"      

Shi Beiyu terdiam sejenak, lalu menatap Shi Ran.      

Shi Ran yang mengerti arti tatapan itu, "Aku akan menunggu di depan pintu."      

Shi Beiyu memperhatikan Shi Ran yang berjalan keluar lalu mengalihkan pandangan ke Hu Banxia, "Aku dengar paman memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan arwah, jadi aku datang untuk meminta bantuan paman."      

Hu Banxia mengangguk pelan, "Katakan apa yang terjadi."      

Shi Beiyu pun menceritakan kejadian tentang Mu Siyin, tapi dia menyembunyikan beberapa hal.      

Setelah jeda yang cukup lama, Hu Banxia menatapnya dan berkata, "Seharusnya ada dua kemungkinan saat mendengar perkataanmu."      

Shi Beiyu menganggukkan kepala, "Paman, katakan sejujurnya…"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.